Selasa, 31 Maret 2015

Riview Journal



Riview Journal

" Accounting for relatedness in family-based association studies: application to Genetic Analysis Workshop 18 data "



Name of Journal
BMC Proceedings
Title of Journal
Accounting for relatedness in family-based
association studies: application to Genetic
Analysis Workshop 18 data
Date of Journal
13-17 October 2012

Methods
phenotype data analysis using real and simulated phenotype first set. This analysis is done without the knowledge base of the simulation model. Genotype data were cleaned using standard procedures. This resulted in four individuals were excluded because of insufficient numbers of their data.

The Main Discussion
A number of different methods/software packages have been proposed in the last few years that implement linear mixed-model approaches to account for population structure and relatedness among samples in genome-wide association studies (GWAS), but no detailed comparisons among them have been made before our effort. Indeed, when a new method/package is developed, it is often quite unclear whether or how it differs substantially from those already available. To address this question, we explored the performance of various implementations of such methods in the longitudinal Genetic Analysis Workshop 18 (GAW18) data set.
Summary
All methods performed well and results were similar, particularly at the most significant SNPs. We conclude that (at least for nonlongitudinal traits) it makes little difference to the results which method/software package is used, and the user can make the choice of package on
the basis of personal taste, speed, or computational convenience. For longitudinal traits (modeled without regard to their longitudinal nature) the slight differences seen between the methods would be an interesting topic for further investigation, but it is beyond the scope of the current article.
Suggestion
more emphasis on improving methods, especially for traits elongated (models without regard to the nature of longitudinal)

Accounting for relatedness in family-based association studies: application to Genetic Analysis Workshop 18 data






Kamis, 25 Desember 2014

KODE ETIK PROFESI AKUNTANSI PADA MASA PERIODE TENGAH DAN PERBANDINGAN PROFESI SEORANG GURU DENGAN KODE ETIK PROFESI PADA MASA PERIODE TENGAH



Kode etik profesi pada masa periode tengah 
Profesi akuntansi mulai berkembang cepat sejak tahun 1967 yaitu setelah dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri 1968. Usaha profesionalisasi IAI mendapat sambutan ketika dilaksanakan konvensi akuntansi yang pertama yaitu pada tahun 1969. hal ini terutama disebabkan oleh adanya Surat Keputusan Menteri Keuangan yang mewajibkan akuntan bersertifikat menjadi anggota IAI.
Pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi model Amerika. Pada pertengahan tahun 1980an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akun tansi. Kelompok tersebut berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetitif dan lebih berorientasi pada pasar-dengan dukungan praktik akuntansi yang baik. Kebijakan kelompok tersebut memperoleh dukungan yang kuat dari investor asing dan ­lembaga-lembaga internasional.
Pada tahun 1973, IAI membentuk “Komite Norma Pemeriksaan Akuntan” (KNPA) untuk mendukung terciptanya perbaikan ujian akuntansi (Bahciar 2001). Yayasan Pengembangan Ilmu Akuntansi Indonesia (YPAI) didirikan pada tahun 1974 untuk mendukung pengembangan profesi melalui program pelatihan dan kegiatan penelitian. Selanjutnya pada tahun 1985 dibentuk Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi (TKPA). Kegitan TKPA ini didukung sepenuhnya oleh IAI dan didanai oleh Bank Dunia sampai berakhir tahun 1993. misinya adalah untuk mengembangkan pendidikan akuntansi, profesi akuntansi, standar profesi dan kode etik profesi.
Kemajuan selanjutnya dapat dilihat pada tahun 1990an ketika Bank Dunia mensponsori Proyek Pengembangan Akunatan (PPA). Melalui proyek ini, berbagai standar akuntansi dan auditing dikembangkan, standar profesi diperkuat dan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) mulai dikenalkan. Ujian Sertifikasi Akuntan Publik berstandar Internasional diberlakukan sebagai syarat wajib bagi akuntan publik yang berpraktik sejak tahun 1997 (akuntan yang sudah berpraktik sebagai akuntan public selama 1997 tidak wajib mengikuti USAP). Pengenalan USAP ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat SK Menteri Keuangan No. 43/ KMK. 017/ 1997 yang berisi ketentuan tentang prosedur perizinan, pengawasan, dan sanksi bagi akuntan public yang bermasalah (SK ini kemudian diganti dengan SK No. 470/ kmk.017/ 1999).
Empat puluh lima tahun setelah pendirian, IAI berkembang menjadi organisasi profesi yang diakui keberadaanya di Indonesia dan berprofesi sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidikan dan akuntan pemerintahan.
Profesi akuntansi menjadi sorotan publik ketika terjadi krisis keuangan di Asia pada tahun 1997 yang ditandai dengan bangkrutnya berbagai perusahaan dan Bank di Indonesia. Hal ini disebabkan perusahaan yang mengalami kebangkrutan tersebut, banyak yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian (unqualified audit opinions) dari akuntan publik. Pada bulan Juni 1998 Asian Devloment Bank (ADB) menyetujui Financial Governance Reform Sector Develoment Program (FGRSDP) untuk mendukung usaha pemerintah mempromosikan dan memperkuat proses pengelolaan perusahaan (governance) di sektor public dan keuangan. Kebijakan FGRSDP yang disetujui pemerintah adalah usaha untuk menyusun peraturan yang membuat :
1) Auditor bertanggung jawab atas kelalaian dalam melaksanakan audit
2) Direktur bertanggung jawab atas informasi yang salah dalam laporan keuangan dan informasi publik lainnya.

Sumber      : Google
Dibuat oleh :


1. Ana Firdaus (29211329)
2. Dedi Irawan (21211808)
3.Frederik E.H Situmorang (22211957)
4. Jumiati (23211884)
5.Mega Ayu . P (24211380)
6.Nurfitri Budiapriyati (25211345)
7.Nurika Emilia J (25211310)
8.Rizka Primantika (28211042)
9.Sujiem (28211740)
10.Syifa Fauziah (26211746)
11.Tania Anjani (29211298)
12.Titik Sendiningtyas (28211743)